Jenis budaya indonesia dalam seni tari memang sangat beragam terutama tarian jaranan yang masih pupuler di daerah jawa timur.
Tarian jaranan ini biasanya banyak di lombakan pada saat merayakan kemerdekaan indonesia tepatnya 17 agustus banyak kalangan pelajar antusias mengikuti kompetisi lomba tari tradisional.
Bagaimana sejarah Tari Jaranan Ini ?
Tari Jaranan Turangga Yaksa berasal dari kata turangga yang berarti kuda dan yaksa yang berarti raksasa. Diilhami dari upacara adat Baritan yang hidup di daerah Dongko Kabupaten Trenggalek, yang mana di dalam penyelenggaraan terdapat penyajian tari jaranan.
Upacara adat Baritan merupakan bentuk upacara desa yang bertujuan untuk memohon kepada Hyang Widi (Tuhan penguasa alam) agar para hewan ternaknya dapat terhindar dari segala penyakit, ada juga sumber yang menyatakan bahwa Tari Jaranan Turonggo Yakso ini menceritakan tentang kemenangan warga desa dalam mengusir marabahaya atau keangkaramurkaan yang menyerang desanya.
Untuk itu kita harus lebih bangga dengan kesenian daerah milik kita karena itu adalah warisan nenek moyang dan merupakan aset bagi negara.
Jenis tari budaya indonesia memang sangat bermacam-macam oleh karena itu sebagai masyarakat indonesia harus melestarikan kebudayaanya sendiri.
Bagaimana sejarahnya tari pendet ?
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Yuk lestarikan budaya indonesia supaya tidak diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Seni tari di indonesia memang sangat luar biasa beragamnya hampir setiap daerah-daerah tertentu memiliki seni, adat serta tradisi yang unik dan menarik.
Kali ini akan mengulas tentang Tari Bedhaya, Tari Bedhaya adalah sebuah tarian sakral yang bernama tarian bedoyo ketawang atau di sebut juga tarian langit, yaitu suatu upacara yang berupa tarian dengan tujuan pemujaan dan persembahan kepada Sang Pencipta Allah SWT.
Bagaimanakah sejarah Tari Bedhaya ?
Konon kabarnya Tari Bedhaya Ketawang di Keraton Surakarta Cuma diperagakan oleh tujuh wanita saja. Namun dalam perkembangan selanjutnya, karena tari ini dianggap sebuah tarian khusus dan dipercaya sebagai tari yang amat sakral kemudian diperagakan oleh sembilan orang penari.
Dari kesembilan penari tersebut 8 penari diperankan oleh putri-putri yang masih ada hubungan darah dan kekerabatan dari keraton dan seorang penari gaib yag dipercaya sebagai sosok Nyai Roro Kidul, (Wallohu A'lam Bissawab)
Berbeda dengan tarian lainnya, Bedhaya Ketawang ini semula khusus diperagakan oleh abdi dalem Bedhaya Keraton Surakarta. Iramanya pun terdengar lebih luruh (halus) dibanding dengan tari lainnya semisal Srimpi, dan dalam penyajiannya tanpa disertai keplok-alok (tepuk tangan dan perkataan).
Dikatakan Tari Bedhaya karena tari ini menyesuaikan dengan gendingnya, seperti Bedhaya Gending Ketawang Ageng (Karya Penembahan Senapati) Bedhaya Gending Tejanata dan Sinom (karya PB IX) Bedhaya Pangkur (karya PB VIII), Miyanggong (karya PB IV), Duradasih (karya PB V), dan lainnya.
Tentang siapa pencipta tari Bedhaya Ketawang itu sendiri sampai sekarang memang masih rancu.
Itulah beberapa ulasan mengenai sejarah dan asal mula tari bedhaya yang ada di indonesia.
Jenis budaya indonesia dalam seni tari tradisional salah satunya yaitu tari gambang. Tarian ini berasal dari daerah semarang di jawa tengah, kesenian tari ini kombinasi antara tari.
dengan diiringi alat musik dari bilah-bilah kayu dan gamelan jawa yang biasa disebut “Gambang”, sehingga tari ini lebih banyak disebit tari Gambang Semarang.
Di Semarang Biasanya Taruan ini Muncul pada event-event tertentu, Misal : Festival Dugderan, Festifal Jajan Pasar.
Tari Gambang Semarang telah ada sejak tahun 1930 dengan bentuk paguyuban yang anggotanya terdiri dari pribumi dan peranakan Cina dengan mengambil tempat pertunjukan di gedung Pertemuan Bian Hian Tiong di Gang Pinggir.
Jenis alat musik yang dipakai adalah kendang, bonang, kempul, gong, suling, kecrek, gambang serta alat musik gesek (konghayan/tohyan/biola). Disamping musik ada penari dan penyanyinya.
Mari kita Pertahankan kesenian daerah ini dan juga yang lainnya sebagai wujud kepedulian kita terhadap Kebudayaan Bangsa Indonesia.
Lestarikan budaya indonesia karena ini adalah warisan leluhur serta daya tarik bagi para wisatawan dari luar negeri.
Foto source : Tari Gambang Semarang (photo by Uun Nashikhun)
Seni tari di indonesia banyak dan beraneka ragam serta sangat indah gerak dari tubuh si penari tradisional ini. Kali ini akan membahas tentang Tari Remong yang berasal dari daerah jawa timur.
Tari remong ini merupakan tari selamat datang khas Jawa Timur yang menggambarkan karakter dinamis Jawa Timur. Daerah-daerah yang menggunakan tarian ini diantaranya Surabaya, Jombang, Malang, dan Situbondo. Tarian ini dikemas sebagai gambaran keberanian seorang pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran. Makanya sisi kemaskulinan penari sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian ini. Tarian yang dipromosikan sekitar tahun1900 ini, pernah dimanfaatkan oleh nasionalis Indonesia untuk berkomunikasi kepada masyarakat.
Saat remong ditarikan selalu diiringi dengan musik gamelan dalam suatu gending yang terdiri dari bonang, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul dan gong dan irama slendro. Biasanya menggunakan irama gending jula-juli Suroboyo tropongan. Tari remong dapat ditarikan dengan gaya wanita atau gaya pria, baik ditampilkan secara bersama-sama atau bergantian. Biasanya tari ini di tampilkan sebagai tari pembukaan dari seni ludruk atau wayang kulit.
Baju yang dipakai oleh penari dari masing-masing daerah di jawa timur untuk menari remong memiliki ciri khas tersendiri.